Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan ALLAH. (QS Al-Taubah [9]: 41)
Bukan sebuah keluhan saudaraku, namun ini adalah rasa ketika suatu waktu berharap ingin terlepas dari jalan ini.
Sebuah
kampus ataupun sekolah yang memiliki agenda dakwah pastinya sudah paham
apa itu yang dinamakan ADK (Aktivis Dakwah Kampus). Tetapi, keadaan
masing-masing lembaga dakwah, tentunya tidak akan berjalan tanpa ujian.
Minimnya
kader, kurangnya komitmen dan lain sebagainya. Namun, sudahkah
mengoreksi diri sendiri ataupun keputusan-keputusan dalam dakwah yang
sudah dibuat. Bukan malah memudahkan dan memuluskan jalan ini, tetapi
malah saling menyakiti sesama saudara muslim.
Prasangka adalah
penghancur ukhuwah paling utama. Prasangka adalah bujukan untuk
memudahkan langkah duniawi dan pemberat langkah menuju jannah.
Ketika seorang saudari saya mengatakan dengan tegasnya,
“Ukhti, adakah ada yang salah dengan saya? Sehingga ini kesalahan pertama kali namun sudah menerima hujatan”
Seringkali
menjadi seorang aktivis yang berjalan di jalanNya mengaburkan luput
yang dilakukan oleh diri sendiri. Nista diri ketika hujatan dilimpahkan
tidak pada diri sendiri dan mencoba menyalahkan saudara lain. Sudah
tereliminasikah ukhuwah dari romansa dakwah?
Kemudian, sakit hati
dan kekecewaan yang muncul menjadi bumerang terhadap orang lain ataupun
diri sendiri. “Ukhti, saya ingin rehat”.
Beberapa gejolak karena
ingin terlepas dari jalan ini lantaran timbul konflik internal dan
eksternal dari masing-masing pribadi. Perlu diingat juga, kondisi iman
yang naik turun menjadi satu hal yang mendominasi pemikiran negatif.
Namun, kondisi eksternal dari pribadi, seperti keadaan organisasi yang
di ambang hancur juga menuntut pemikiran seseorang, yang mana, di sisi
lain ingin berhenti, tapi juga tidak mau berhenti. Ini semua menjadikan
tekanan yang sontak meng”galau”kan seorang ADK.
Kondisi eksternal
yang dimaksud adalah keadaan SDM yang dinilai kurang menyamankan, tidak
bisa bergerak, bahkan macet ketika diajak berlari. Hal ini perlu
dikritisi dari sebuah ADK itu sendiri. Apakah ada yang salah dengan
sistem kepemimpinannya? Ataukah pemimpinnya yang menjadikan anggotanya
kocar-kacir?
Saudaraku, sebagai sesama muslim yang hakikatnya
paham kewajiban dalam Islam, tentunya perasaan lelah dan meninggalkan
jalan ini, bisa muncul secara salah pada waktu yang tepat, inilah waktu
syaitan yang picik menjauhkan kita dari jalanNya.
Ingatlah, bahwa ALLAH adalah penolong bagi hamba-hambaNya.
Dituturkan dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah bersabda “Sungguh,
dalam surga ada seratus derajat yang disediakan Allah untuk orang-orang
yang berjuang di Jalan ALLAH. Jarak antara derajat yang satu dengan
derajat yang lain laksana jarak antara langit dan bumi.” (Hadits ini dituturkan oleh Al-Bukhari).
Ingatlah, bahwa ALLAH menguji hamba-hambaNya untuk meninggikan derajat, memperbaiki imannya, menguji ketsiqahan kita sebagai seorang jundi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar