Lalu Suryade
@suryadelalu
Aleg PKS DPRD Prop. Jawa Barat
- Sudikah bila kukultwit ttg konstalasi politik dan peluang kemenangan di PilgubJabar??
- Bismillah, ini mungkin yg disebut Jokowi-Effect itu.
- Kalo ada Gangnam Style, maka partai2 sibuk mencari Jokowi Style untuk Jabar.
- Persoalan taklah sederhana. Tiada manusia yg persis sama di dunia.
- Yg gocok untuk PilgubDKI belum tentu cocok untuk PilgubJabar.
- PKS sjk awal tentukan Aher, Golkar Yance, Demokrat Dede, dan PDIP Oneng.. Saya tak hapal yg perseorangan itu, ada yg tahu?
- Dulu pernah sy twit bhw koalisi PDIP dg Gerindra lanjut di PilgubJabar ...nyatanya Jokowi Effect itu membawa dampak tak positif utk itu.
- Satu hal lagi, ada yg berharap paket Hade lama dilanjutkan utk PilgubJabar kini. Tapi kadang rasa pede seseorang bisa lampaui segalanya.
- Maka muncullah pasangan2 yg sulit diprediksi siapa yg paling berpeluang untuk memenangkan PilgubJabar ... Ini ibarat EPL.
- Pertama, Dede Yusuf - Lex Laksmana.. Kabarnya akan disingkat Delman diusung hanya o/ PD.. Kondisi internal PD jadi soal tersendiri.
- Iwan Sulanjana yg akhirnya memenangkan kembali jabatan ketua DPD PD Jabar, sebelumnya berharap dia yg jadi cagub, didampingi Dede.
- Secara psikologis, itu bs berdampak pd perjalanan mesin PD sendiri.. Kabarnya, Iwan kecewa Dede belum pula sowan padanya seusai Musda.
- Dede memilih Lex Laksamana, mantan sekda Jabar sbg wakil, mungkin dg pertimbangan utk mengisi kekurangannya dlm hal birokrasi.
- Apakah mungkin Lex dpt menghimpun suara bg Delman.. Gak tau deh, yg jelas pasangan ini emang berpikir Dede dipasangin dg siapapun jadi koq.
- Apa iya Dede adalah segalanya untuk pengumpulan suara pemilih? Saya agak beda keyakinan dg Dede.. :))
- Itulah kenapa, ungkapan "Aher takkan jadi apa2 bila tanpa Dede" itu agak kurang baik menurut saya.. Terutama bagi Dede sendiri..
- Overconfidence.. Begitu kira2 kata Obama mah.. :)))
- Dulu saat dg Aher, dua hal yg bikin Dede kurang diungkit pihak lain. Satu, HADE gak diperhitungkan bakal menang. Dua, Dede hanya cawagub.
- Kini, tentu persoalannya beda. Dede adalah cagub.. Banyak pihak memperhatikan track recordnya, bahkan semenjak belum jadi wakil gubernur.
- Jadi 3 kendalanya: mesin politik PD tidak solid untuk Delman, krn pertentangan internal yg sedemikian rupa.. Figur Lex juga tidak populer.
- Kendala ketiga bagi Delman adalah dari figur cagubnya sendiri, Kang Dede.. Sekokoh apa beliau, mungkin saja diuji banyak pihak.
- (PKB Pusat pengen dukung Dede, Jabar pengen dukung Aher.. Alegnya cuman dua.. Tapi hub Aher dg konstituen PKB, bagus.)
- Pasangan kedua yg sdh pasti adalah Rieke-Teten.. Tadinya saya pikir Teten-Rieke.. Ini mengingat berbagai pertimbangan rasional.
- Rieke memang unggul dari segi popularitas & isu gender.. Tapi masyarakat lebih mengenalnya sbg Oneng.. Kata oneng itu berkonotasi negatif.
- It mungkin sebab dikedepankan nama Rieke bukan Oneng.. Beda dg Dede yg nama populer, walau nama aselinya Macan.. ;)
- Jabar beda dg DKI. Perdesaan, pengaruh tokoh (kyai) lokal, adanya komunitas2 dg karakter berbeda: Priangan, Cirebonan, Pakuan..
- Jokowi cepat peningkatan popularitasnya, hanya dg pemberitaan yg masif.. Kalo di Jabar belum tentu.
- Walau ada PR (Pikiran Rakyat, koran), orang Cirebon membaca koran yg berbeda dg orang Bogor, demikian pula dg orang Tasik.
- Teten, saya suka akang ini.. Setidaknya sama2 penggembala kambing.. Beliau dg domba Garut, saya kecil2an kambing susu Etawa.. :p
- Kalau Teten - Rieke bisa benar2 jadi kuda hitam.. Kalau Rieke - Teten, ga tau deh..
- Sunda mungkin suku bangsa paling berkarakter terbuka dg hal2 baru.. Termasuk figur perempuan.. Tentu, pendapat ini akan diuji dlm pilgub.
- Para kyai di Jabar juga ga resisten dg figur perempuan. Cuma kalo disodori cagubnya Rieke, mungkin mereka garuk2 kepala.. Ini asumsi.
- Ditambah lagi mesin politiknya hanya PDIP.. Penerimaan terhadap Teten di PDIP saya rasa jadi kendala..karena dua sebab...
- Pertama, ada kasus mundurnya (diminta mundur) Rudi Harsa selaku ketua PDIP Jabar.. Rudi orang berpengaruh.. Beberapa yg lain ikut mundur.
- Ada faksi2 di pengurus PDIP.. Juga Teten dg latar belakang ICW & TII -nya menyebabkannya dianggap "orang suci" oleh punggawa PDIP Jabar.
- PDIP Jabar usulkan Gatot, PDIP Pusat 'memaksakan' Teten.. Terdengar suara lirih di kalangan mereka.. "Mun Kang Teten mah sieun atuh".. :p
- Sieun itu artinya takut.. Ga tau deh kenapa kawan2 itu takut mengusung Kang Teten.. Yg jelas dalam konteks pemenangan. Ini soal serius.
- Mungkin mereka tak tinggal diam.. Tapi bisa jadi gerakan mesin politiknya gak maksimal.. Mungkin.. :)
- Jadi seberapa besar peluang Rieke-Teten.. PDIP mungkin berharap Jokowi Effect.. Namun salah2 efeknya bisa negatif.
- Golkar: Paket Yance-Tatang di Pilkada Jabar (berita detikcom)
- Nah, ada berita bhw Yance akan berpasangan dg Tatang Farhanul (mantan bupati Tasik) untuk PilgubJabar.
- Tatang, mantan saingan Rahmat Yasin (RY) ketika pencalonan ketua DPW PPP Jabar.. Ini bisa menarik dukungan kubu yg tak segaris dg RY di PPP.
- Sebagaimana diketahui, Tatang adalah mantan bupati Tasik yg sukses memenangkan PPP, dalam pemilu legislatif di Tasik.
- Kini RY, ketua PPP Jabar.. Pengaruhnya di Bogor sangat solid, juga di wil Jabar lainnya.. Suara PPP Tasik diduga terpecah.
- Memang pengaruh Tatang masih ada, tetapi tentu telah jauh berkurang.
- Tatang akan menghimpun 'haters' Rahmat Yasin di berbagai penjuru, al Hasan Zainal (aleg Jabar & Nukman AH (mantan wagub).
- Tatang itu sekum PPP Jabar di masa Nukman Abdul Hakim sebagai ketua.. :)
- Karena Tatang sdh di PAN, Rahmat Yasin punya alasan 'konstitusional' utk menindak yg tdk patuh..sebagaimana trhdp ketua DPRD Kota Tasik.
- Ketua DPRD Kota Tasik dipecat oleh RY, karena mencalonkan diri melalui partai lain, padahal PPP sdh punya calon bareng PKS.
- Nah, Aher kumaha..? Kumaha nya.. Kalo saya ngomong nanti dianggap gak obyektif..
- Ada dua hal ttg @aheryawan.. Pertama, karena kesadaran bhw popularitas dan elektabilitas ga turun dari langit..maka perlu kerja keras.
- Saya salut dg kerja keras @aheryawan baik dlm tugas2 pemerintahan maupun upaya komunikasi dg publik secara langsung maupun via socmed.
- Tengoklah komunikasinya yg interaktif di akun @aheryawan ...mungkin beliau cagub yg paling rajin menjawab mention.
- Namun, dg upaya sungguh2 demikian, popularitas masih belum mencapai prosentase yg meyakinkan.. Dan itu disadari.. Itulah sebab koalisi.
- Koalisi sbg pengusung telah final: PPP PKS Hanura.. Sabtu besok deklarasi sekalian pendaftaran.
- Selain koalisi, upaya menambah keyakinan jg dg mengambil figur cawagub yg popularitasnya tinggi.. Tapi, tak hanya populer, jg dikenal baik.
- Akhirnya figur cawagub ideal itupun telah deal.. Pasangan Aher dg cawagubnya telah disurvey, dan hasilnya dg berbagai simulasi, menang.
- Tapi, tak boleh dahului takdir. Proses koalisi, proses pencalonan, mesin politik yg mantap, tetaplah bkn jaminan. Kerja keras ttp penting.
- Besok Sabtu di Bandung, deklarasi Aher.
- Bila kita telah memenuhi semua syarat untuk raih kemenangan, suatu kekalahan pun bisa menyenangkan.
sumber: PKSpiyungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar