News Update :

07/08/12

Kesulitan Ekonomi, Palestina Alami Pergantian Pola Makan

YERUSALEM -- Ada perubahan dramatis dalam pola makan rakyat Palestina karena krisis pangan yang diakibatkan blokade Israel. Kebijakan Israel yang melarang pergerakan barang dan manusia telah menghantam ekonomi Palestina.

Ketidakmampuan Palestina mengakses lahan pertanian akibat larangan Israel dan keberadaan tembok pemisah di Tepi Barat telah mengurangi hasil pertanian secara drastis. Dalam tekanan ini, warga Palestina mulai meningkatkan konsumsi pada sereal, kentang, kacang-kacangan, minyak sayur dan gula alih-alih pangan bergizi dan lebih mahal seperti ikan tinggi protein, daging, buah segar dan sayuran segar..

Pada 2003, puncak intifada kedua, Badan Pangan Dunia (FAO) melaporkan bahwa menu makanan di Tepi Barat dan Jalur Gaza bahkan lebih memiriskan. Kerap kali warga hanya bisa menyantap roti bersama teh, tak ada makanan lain.

Terlepas kondisi tersebut, FAO tidak merekomendasikan peningkatan bantuan pangan. Badan tersebut menyebutkan isu yang paling utama yakni akses ekonomi secara bebas dan kemampuan membeli makan harus segera diatasi. Dalam jangka panjang, itu berarti pembukaan lapangan kerja, sedang dalam jangka panjang yakni investasi di pertanian.

Namun, hampir satu dekade kemudian, para organisasi bantuan masih fokus terhadap solusi jangka pendek dan sementara ketimbang mengatasi problem utama. Kondisi itu sebenarnya terjadi juga tak lepas dari ulah Israel yang terus mempersulit perekonomian Palestina.

sumber: republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright PKS Gunungpati 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com | Redesign by Pratama Widodo.