Dalam kompleks Al-Haram Asy-Syarif , selain Kubah Batu, terdapat dua
bangunan lain, yaitu Kubah Silsilah (Qubbah As-Silsilah) dan Masjid
Al-Aqsha. Kubah Silsilah adalah bangunan yang lebih kecil di timur Kubah
Batu.
Model pra-Islam
Pada dasarnya Kubah
Batu bukanlah bangunan yang merepresentasikan budaya Islam, meskipun
kenyataannya bangunan ini didirikan oleh orang-orang Muslim atau
sekurang-kurangnya atas perintah orang-orang Muslim, dan mempunyai
fungsi yang berkaitan dengan penaklukan Islam atas musuh-musuhnya. Kubah
Batu sebenarnya adalah monumen untuk mengenang kemenangan itu.
Model
arsitektur Islam, sebenarnya tak tampak dari bentuk Masjid Kubah Batu.
Model arsitrektur Islam justru terlihat pada tujuannya.
Tujuan tersebut terungkap bukan dalam bahasa artistik yang
dimilikinya, melainkan dengan cara non-arsitektural, yakni
tulisan-tulisan Arab yang terdapat pada bagian dinding bangunan
tersebut.
Kubah Batu berbeda dengan masjid dalam bentuk maupun
dalam tujuan. Bangunan monumental bagi umat Islam ini memiliki desain
dan corak arsitektur yang tidak terlalu khas bangunan tempat ibadah umat
Islam.
Secara keseluruhan, bangunan ini justru didasarkan pada
model-model pra-Islam. Karenanya, rancangan Kubah Batu meniru tipe
memusat (terfokus pada sebuah pusat) yang biasa digunakan untuk
tempat-tempat pembaptisan dan bangunan gereja.
Perancangan Kubah
Batu sangat mendasarkan pada perhitungan geometris, terutama dalam
menentukan bentuk dan titik-titik pada denah bangunan. Bentuk denahnya
yang segi delapan (oktagonal) berbeda dengan prinsip bangunan masjid.
Bentuk denah seperti inilah yang menyebabkan arah kiblat menjadi kabur.
Sumber : republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar