News Update :

Terbaru

Berita internasional

Info PKS

Dunia Islam

27/09/12

PKS Gerilya Datangi Semua Elemen Agama

Kedatangan Ketua Fraksi PKS dan beberapa anggotanya ke PBNU ditegaskan sebagai upaya silaturahim antarulama. Disamping itu, kedatangan mereka ke kantor pusat PBNU juga untuk memperkenalkan Ketua Fraksi PKS yang baru, yakni Hidayat Nur Wahid.

Ketua DPP PKS yang juga anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan kunjungan tersebut untuk meneruskan sejarah keulamaan. “PKS ingin mendatangi semua ulama kita untuk mendapatkan masukan disamping memperkenalkan ketua Fraksi yang baru, Hidayat Nur Wahid,” katanya saat ditemui, Kamis (27/9).

Ia mengatakan nantinya PKS akan mengunjungi PP Muhammadiyah dan organisasi lintas agama lainnya seperti Kristen, Buddha, dan Hindu. “Kita ingin menciptakan budaya silaturahim biar lebih kuat,” katanya.

Aboe Bakar membantah jika agenda kunjungan-kunjungan tersebut sebagai kuda-kuda alias persiapan jelang pemilu 2014. Menurutnya, jangan semua dihubungkan dengan prinsip politik sehingga menghilangkan rasa dan karakter ketimuran.
 
sumber: republika

25/09/12

Izinkan Aku Menungduk. Part.4



Rasulullah saw. menganggap pandangan liar dan menjurus kepada lain jenis sebagai suatu perbuatan zina mata. Sabda beliau: "Dua mata itu bisa berzina, dan zinanya ialah melihat." (Riwayat Bukhari)

Dinamakannya berzina karena memandang merupakan salah satu bentuk bersenang-senang dan memuaskan gharizah (instink) seksual dengan jalan yang tidak dibenarkan oleh syara'. Penegasan Rasulullah ini ada persamaannya dengan apa yang tersebut dalam Injil, dimana al-Masih pernah mengatakan sebagai berikut: Orang-orang sebelummu berkata: "Jangan berzina", tetapi aku berkata: "Barangsiapa melihat dengan dua matanya, maka ia berzina."

Pandangan yang menggiurkan ini bukan saja membahayakan kemurnian budi, bahkan akan merusak kestabilan berpikir dan ketenteraman hati. Salah seorang penyair mengatakan: "Apabila engkau melepaskan pandanganmu untuk mencari kepuasan hati. Pada satu saat pandangan-pandangan itu akan menyusahkanmu jua. Engkau tidak mampu melihat semua yang kau lihat. Tetapi untuk sebagainya maka engkau tidak bisa tahan."

Pada kenyataannya anjuran yang begitu indah ini tidak lagi dipedulikan oleh remaja muslim yang sedang dimabuk cinta. Mereka seakan berlomba-lomba untuk menyuguhkan proklamasi cinta terbaik mereka kepada sang pujaan hati dan akhirnya tenggelam dalam hegemoni pacaran yang tidak ada tuntunannya dalam Islam. Sekadar informasi saja, selama hidupnya, Rasulullah saw. tidak pernah menyentuh perempuan yang bukan mahramnya sama sekali. Lalu, bagaimana bisa para remaja itu melakukan sesuatu yang tidak pernah dicontohkan oleh seorang uswatun hasanah yang tidak ada cela pada dirinya?

Harus disadari pula bahwa, memang, memiliki rasa cinta adalah fitrah dari Allah SWT. Namun, jangan sampai rasa cinta tersebut diumbar dengan seenaknya saja sehingga bisa menimbulkan bentuk perzinahan yang dikutuk oleh-Nya.

Islam menghalalkan pernikahan, bahkan dinyatakan sebagai sunnah. Akan tetapi, Islam melarang keras perzinahan. Bukan hanya perzinahan itu sendiri, namun yang mendekati perzinahan pun dilarang oleh Islam, termasuk pacaran. Lalu, apa yang menyebabkan pacaran itu tidak diperbolehkan dalam Islam? Ada empat alasan sederhana yang menjelaskan hal tersebut:

1.    Pacaran akan membawa atau mendekatkan ke arah zina. Padahal Allah melarang manusia untuk mendekati zina seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Israa’ ayat 32. ”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
2.    Laki-laki dan perempuan (yang bukan mahram) dilarang berkhalwat (berdua-duaan).
3.    Laki-laki dan perempuan (yang bukan mahram) dilarang saling bersentuhan satu sama lain.
4.    Karena Islam menganjurkan muslim dan muslimah untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an, surat An-Nuur ayat 30-31.

Adapun slogan Izinkan Aku Menunduk dapat diterapkan dalam kehidupan sekolah, kampus ataupun dalam masyarakat dengan mengetengahkan landasan kuat yang telah diuraikan dalam Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai buktinya. Slogan Izinkan Aku Menunduk akan mengingatkan muslim dan muslimah untuk selalu menjaga pandangan mereka ketika lawan jenis menarik hati; tidak melihat aurat, tidak memandang dengan nafsu, dan tidak melihat melebihi apa yang dibutuhkan sehingga jalan cinta mereka pun Insya Allah akan tetap suci dan barokah serta jauh dari godaan syaithon yang terkutuk.

Dengan menerapkan slogan Izinkan Aku Menunduk dalam pergaulan sehari-hari diharapkan setiap muslim dan muslimah dapat menjaga hati mereka dan kemudian dapat mensibghoh atau mewarnai lingkungan mereka agar terbentuk nuansa Islami yang sesuai dengan syari’at yang ada, bukan malah terwarnai dengan pergaulan ammah. Di samping itu, upaya sosialisasi slogan ini dapat diketengahkan melalui media publikasi, seperti facebook, twitter, blog, website, surat kabar, majalah, dan media massa lainnya. Slogan plus artikel tentang menjaga pandangan ini pun dapat dipajang di mading-mading kampus agar lebih efektif dan mengena sasaran yang dituju.

Inilah sebagai wujud upaya yang bisa dilakukan oleh muslim dan muslimah untuk tetap menjaga diri dari kemaksiatan dan juga sekaligus untuk mensubversi hegemoni pacaran oleh remaja masa kini yang dikhawatirkan akan menimbulkan bentuk perzinahan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA



http://akhmadguntar.com/pemikiran/meminimalkan-dampak-negatif-pornografi-yang-penting-motifnya
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/301.html
http://remaja.suaramerdeka.com/.../globalisasi-media-dan-fenomena-pornografi

24/09/12

Izinkan Aku Menungduk. Part.3



Firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 30-31 memberikan beberapa gambaran mengenai aturan pergaulan dalam Islam. Dua diantaranya berlaku untuk laki-laki dan perempuan, yaitu menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Sedang yang lain khusus untuk perempuan saja.

”Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (30). Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (31).

Kalau diperhatikan pula bahwa dua ayat tersebut memerintahkan muslim dan muslimah untuk menundukkan sebagian pandangan dengan menggunakan min, tetapi dalam hal menjaga kemaluan, Allah tidak mengatakan wa yahfadhu min furujihim (dan menjaga sebagian kemaluan) seperti halnya dalam menundukkan pandangan yang berbunyi yaghudh-dhu min absharihim. Ini berarti kemaluan itu harus dijaga seluruhnya. Tidak ada yang namanya toleransi sedikitpun. Berbeda dengan masalah pandangan. Allah masih memberi kelonggaran walaupun sedikit, guna mengurangi kesulitan dan melindungi kemaslahatan. Dan apa yang dimaksud menundukkan pandangan itu bukan berarti memejamkan mata dan menundukkan kepala ke tanah. Bukan ini yang dimaksud dan ini satu hal yang tidak mungkin. Hal ini sama dengan menundukkan suara seperti yang disebutkan dalam Al-Quran, dan tundukkanlah sebagian suaramu (Luqman 19). Di sini tidak berarti kita harus membungkam mulut sehingga tidak berbicara. Tetapi apa yang dimaksud menundukkan pandangan, yaitu: menjaga pandangan, tidak dilepaskan begitu saja tanpa kendali sehingga dapat menelan perempuan-perempuan atau laki-laki yang beraksi. Pandangan yang terpelihara adalah apabila memandang kepada jenis lain tidak mengamat-amati kecantikan atau ketampanannya dan tidak lama menoleh kepadanya serta tidak melekatkan pandangannya kepada yang dilihatnya itu.

23/09/12

Izinkan Aku Menunduk. Part. 2



Menurut sebuah penelitian, mayoritas remaja telah mengakses materi pornografi melalui layanan internet, bahkan lebih dari 80 % anak berusia 9-12 tahun di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi pernah mengakses materi pornografi. Remaja usia 19-24 tahun lebih parah lagi, 97 % (artinya hampir semua) remaja pernah mengakses situs porno.

Sedikit membuka file-file negara yang lalu, dari hasil studi Komisi Nasional (KOMNAS) Perempuan RI membuktikan, dari proses investigasi terhadap 201 kasus perkosaan tahun 2000-2004, hasilnya menunjukkan 56,71% diakui pelaku akibat menonton film porno.

Maka dari itu, slogan ‘Izinkan Aku Menunduk’ hadir sebagai sebuah pengingat bagi muslim dan muslimah yang benar-benar ingin menjaga hati, terlebih lagi ketika perasaan itu datang dan singgah menempati relung hati mereka; rasa ketertarikan terhadap lawan jenis yang merupakan fitrah bagi setiap insan. Slogan Izinkan Aku Menunduk juga akan menjadi pengawal bagi mereka dalam meniti jalan cinta seorang muslim sejati ketika lawan jenis menarik hati. Insya Allah.

Allah telah menurunkan aturan yang jelas mengenai segala aspek kehidupan yang ada di dunia ini melalui perantaraan kalam-Nya yang disampaikan oleh Nabi Akhirruzzaman, Muhammad saw. Sekarang, tinggal manusia itu sendiri, terutama yang mengaku beriman kepada Allah swt., untuk bersedia atau tidak mematuhi apa-apa yang telah diatur-Nya melalui Al-Qur’an, dan juga menaati segala perkataan maupun perbuatan Rasulullah yang berupa As-sunnah atau hadits. Termasuk juga di dalamnya perihal menjaga pandangan dan menyikapi rasa tertarik terhadap lawan jenis sesuai aturan Islam.

PKS Gunungpati

Berita Nasional

Tokoh

 

© Copyright PKS Gunungpati 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com | Redesign by Pratama Widodo.