News Update :

25/09/12

Izinkan Aku Menungduk. Part.4



Rasulullah saw. menganggap pandangan liar dan menjurus kepada lain jenis sebagai suatu perbuatan zina mata. Sabda beliau: "Dua mata itu bisa berzina, dan zinanya ialah melihat." (Riwayat Bukhari)

Dinamakannya berzina karena memandang merupakan salah satu bentuk bersenang-senang dan memuaskan gharizah (instink) seksual dengan jalan yang tidak dibenarkan oleh syara'. Penegasan Rasulullah ini ada persamaannya dengan apa yang tersebut dalam Injil, dimana al-Masih pernah mengatakan sebagai berikut: Orang-orang sebelummu berkata: "Jangan berzina", tetapi aku berkata: "Barangsiapa melihat dengan dua matanya, maka ia berzina."

Pandangan yang menggiurkan ini bukan saja membahayakan kemurnian budi, bahkan akan merusak kestabilan berpikir dan ketenteraman hati. Salah seorang penyair mengatakan: "Apabila engkau melepaskan pandanganmu untuk mencari kepuasan hati. Pada satu saat pandangan-pandangan itu akan menyusahkanmu jua. Engkau tidak mampu melihat semua yang kau lihat. Tetapi untuk sebagainya maka engkau tidak bisa tahan."

Pada kenyataannya anjuran yang begitu indah ini tidak lagi dipedulikan oleh remaja muslim yang sedang dimabuk cinta. Mereka seakan berlomba-lomba untuk menyuguhkan proklamasi cinta terbaik mereka kepada sang pujaan hati dan akhirnya tenggelam dalam hegemoni pacaran yang tidak ada tuntunannya dalam Islam. Sekadar informasi saja, selama hidupnya, Rasulullah saw. tidak pernah menyentuh perempuan yang bukan mahramnya sama sekali. Lalu, bagaimana bisa para remaja itu melakukan sesuatu yang tidak pernah dicontohkan oleh seorang uswatun hasanah yang tidak ada cela pada dirinya?

Harus disadari pula bahwa, memang, memiliki rasa cinta adalah fitrah dari Allah SWT. Namun, jangan sampai rasa cinta tersebut diumbar dengan seenaknya saja sehingga bisa menimbulkan bentuk perzinahan yang dikutuk oleh-Nya.

Islam menghalalkan pernikahan, bahkan dinyatakan sebagai sunnah. Akan tetapi, Islam melarang keras perzinahan. Bukan hanya perzinahan itu sendiri, namun yang mendekati perzinahan pun dilarang oleh Islam, termasuk pacaran. Lalu, apa yang menyebabkan pacaran itu tidak diperbolehkan dalam Islam? Ada empat alasan sederhana yang menjelaskan hal tersebut:

1.    Pacaran akan membawa atau mendekatkan ke arah zina. Padahal Allah melarang manusia untuk mendekati zina seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Israa’ ayat 32. ”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
2.    Laki-laki dan perempuan (yang bukan mahram) dilarang berkhalwat (berdua-duaan).
3.    Laki-laki dan perempuan (yang bukan mahram) dilarang saling bersentuhan satu sama lain.
4.    Karena Islam menganjurkan muslim dan muslimah untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an, surat An-Nuur ayat 30-31.

Adapun slogan Izinkan Aku Menunduk dapat diterapkan dalam kehidupan sekolah, kampus ataupun dalam masyarakat dengan mengetengahkan landasan kuat yang telah diuraikan dalam Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai buktinya. Slogan Izinkan Aku Menunduk akan mengingatkan muslim dan muslimah untuk selalu menjaga pandangan mereka ketika lawan jenis menarik hati; tidak melihat aurat, tidak memandang dengan nafsu, dan tidak melihat melebihi apa yang dibutuhkan sehingga jalan cinta mereka pun Insya Allah akan tetap suci dan barokah serta jauh dari godaan syaithon yang terkutuk.

Dengan menerapkan slogan Izinkan Aku Menunduk dalam pergaulan sehari-hari diharapkan setiap muslim dan muslimah dapat menjaga hati mereka dan kemudian dapat mensibghoh atau mewarnai lingkungan mereka agar terbentuk nuansa Islami yang sesuai dengan syari’at yang ada, bukan malah terwarnai dengan pergaulan ammah. Di samping itu, upaya sosialisasi slogan ini dapat diketengahkan melalui media publikasi, seperti facebook, twitter, blog, website, surat kabar, majalah, dan media massa lainnya. Slogan plus artikel tentang menjaga pandangan ini pun dapat dipajang di mading-mading kampus agar lebih efektif dan mengena sasaran yang dituju.

Inilah sebagai wujud upaya yang bisa dilakukan oleh muslim dan muslimah untuk tetap menjaga diri dari kemaksiatan dan juga sekaligus untuk mensubversi hegemoni pacaran oleh remaja masa kini yang dikhawatirkan akan menimbulkan bentuk perzinahan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA



http://akhmadguntar.com/pemikiran/meminimalkan-dampak-negatif-pornografi-yang-penting-motifnya
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/301.html
http://remaja.suaramerdeka.com/.../globalisasi-media-dan-fenomena-pornografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright PKS Gunungpati 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com | Redesign by Pratama Widodo.