Perdana Menteri Turki Erdogan menyatakan bahwa mendiang
presiden Suriah Hafiz Asad telah membunuh 30 ribu orang, sementara
anaknya kini sedang berusaha memecahkan rekor tersebut.
Erdogan menambahkan bahwa negerinya telah siap untuk menghadapi semua
kemungkinan terhadap Suriah, setelah terjadinya baku tembak antara
kedua belah pihak akhir-akhir ini.
Dalam pidatonya yang disampaikan di depan parlemen Turki, Erdogan menambahkan bahwa Turki akan menggunakan semua sarana, termasuk diplomasi, untuk membela warganya dan tanah airnya hingga semua pilihan politik habis.
“Tentara rezim Suriah telah menyerang wilayah kita dengan meriam,
maka kita balas setimpal serangan mereka dan kami siap menyerang jika
mereka masih menyerang. Kami siap dengan berbagai kemungkinan.”
Erdogan dalam kesempatan tersebut juga menyerang Partai Rakyat
Republik yang dipimpin Kamal Kaljadar Oglo yang menentang sikap parlemen
atas wewenang yang diberikannya kepada pemerintah untuk melakukan
intervensi militer ke luar batas negeri itu. Dia berkata, “Kalian dapat
berdiri di depan AS dengan sikap merendah, sedangkan setiap hari
serangan meriam sampai ke negeri kita dari negara tetangga hingga jatuh
korban, sementara pemimpin oposisi di negara kita membela mereka.”
Sementara itu, sekjen NATO, Andreas Forasmosen menyatakan di Bruksel
bahwa NATO yang terdiri dari 28 negara anggota telah menyiapkan strategi
untuk membela Turki yang termasuk anggotanya jika kondisinya menuntut
demikian dalam menghadapi tindak kekerasan di perbatasan negaranya.
Namun demikian, dia masih berharap masih dapat dilakukan komunikasi agar
ketegangan di perbatasan tidak semakin meningkat.(Almoslim/ak)
sumber: al-ikhwan.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar