Jakarta—Kisruh dua lembaga Indonesia,
KPK dan POLRI menuai protes keras dari sejmulah kalangan. Lalu setelah
Presiden melakukan pidato seputar kisruh tersebut, banyak pihak memuji
pidato SBY tersebut, salah satunya adalah anggota DPRRI. Anggota
Komisi III DPR dari PKS Aboebakar Alhabsy mengapresiasi Pidato Presiden
SBY dalam menyelesaikan perseteruan antara Polri dan KPK. Menurutnya,
pidato Presiden SBY dinantikan masyarakat Indonesia.
Politisi PKS ini juga mengapresiasi
kesuksesan Presiden menjembatani komunikasi antara KPK dan Polri. "Ini
yang telah lama diharapkan publik," ungkapnya.
Anggota DPR ini menilai apa yang
disampaikan presiden sudah tepat. Khususnya, sebagai penegak hukum
komisioner KPK jangan terlalu mengedepankan publisitas media di tengah
due process of law.
"Itu dulu kan juga janji Abraham Samad
saat fit and proper test, semoga saja tak lupa. Apalagi mengumbar
statemen tidak memerlukan political will dari DPR dan Presiden. Nah, sekarang ternyata akhirnya juga meminta Presiden turun gunung," ungkapnya mengingatkan KPK.
Untuk itu, Aboebakar meminta agar
janganlah hal itu sampai terluang lagi. Pasalnya, bila sering melakukan
curhat politik kepada publik melalui media, hal tersebut berpotensi
membuat disharmonisasi hubungan antar lembaga.
Selain itu, dia juga mengapresiasi sikap
tegas presiden untuk menghentikan pembahasan RUU KPK. Karena di
pemerintah SBY sebagai kepala pemerintahan, di sisi lain sebagai ketua
dewan pembina partai, semoga saja fraksinya segera mengikuti instruksi
tersebut.
Lebih lanjut ia berharap, apa yang
dicapai oleh KPK dan Polri hari ini serta apa yang disampaikan oleh
Presiden akan segera dapat diimplementasikan.
Ia tidak ingin apa yang terjadi tak
sekedar sebagai angin segar saja. Karena masih banyak PR menunggu. Di
antaranya, kasus Hambalang, Wisma Atlet dan Century sudah menunggu.
Karena itu, pesannya, jangan membuang energi untuk perkara yang kurang
penting.
Sumber: Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar