News Update :

Terbaru

Berita internasional

Info PKS

Dunia Islam

31/10/12

Jaulah PKS Gunungpati

Gunungpati- Seusai disibukkan dengan pelaksanaan qurban di DPC PKS gunungpati, hari berikutnya lanjut agenda jaulah ke salah satu ketua DPRa PKS Sekaran Pak Suharno. Rabu (31/10). Rumahnya cukup pelosok, harus naik turun melewati bukit.

Pada kesempatan itu, ustadz Tulus Wahyu N. (ka. DPC PKS Gunungpati) menceritakan sekilas tentang info kekinian PKS, dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab seputar PKS Gunungpati.

Selain jaulah atau silaturahim, malam itu juga memusyawarahkan tentang kelengkapan struktur di DPRa Sekaran. Dengan kelengkapan struktur nantinya akan mempermudah laju jalannya suatu kerja nyata khususnya di Kelurahan Sekaran.

Diakhir kunjungannya pengurus DPC, ketua DPRa, Suharno mengucapkan terimakasih kepada kawan PKS yang telah mengusahakan pelaksanaan qurban pada hari jum'at (26/10). "Baru kali ini rekor di dukuh Persen bisa qurban sapi."Ujar pak Harno.

Wi2d/Humas DPC PKS Gunungpati

Hidayah, Sebuah Nikmat tak Ternilai

Cerita ini mengenai sebuah pengalaman spiritual yang saya alami yang membuat saya hijrah. Hijrah yang atas izin-Nya beranjak dari kejahiliyahan menuju cahaya yang terang. Hijrah yang insya Allah ke arah yang lebih baik…
 
Sebuah pengalaman mengenai perjalanan saya untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Allah, diin-Nya dan Rasul-Nya
Bismillah…

Seperti kebanyakan orang, saya seseorang yang hanya beridentitas muslim dan mungkin jauh dari muslim sesungguhnya…

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya, baik dosa-dosa itu adalah karena kebodohan saya, terlebih lagi dari kesadaran saya sendiri, baik yang diketahui (sadari) maupun yang tidak disadari, Aamiin allahuma aamiin…

Flashback ke 3 tahun belakang, ketika masih menikmati bangku perkuliahan, saya merasa gaya hidup saya masih jauh dari gaya hidup yang islami. Keseharian saya lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang sifatnya duniawi dan waktu dihabiskan oleh kegiatan-kegiatan kampus entah itu kegiatan akademik maupun organisasi… Jarang sekali melakukan kegiatan yang sifatnya ukhrawi, kegiatan yang mengisi kebutuhan ruhiyah. Shalat jarang tepat waktu dan sering kali bolong. Baca Al-Quran? Mungkin hanya dalam kesempatan tertentu saja. Qiyamulail? Jarang sekali mengerjakannya…Saya jarang merasakan kenikmatan dan kekhusyu-an dalam beribadah. Mungkin karena hati ini sudah tertutup tinta-tinta hitam dosa yang saya lakukan. Pengetahuan tentang agama pun rendah. Jujur, saya meningkatkan ibadah saya ketika saya ada maunya kepada Allah, seperti ketika akan menghadapi UTS ataupun UAS. Astaghfirullah…

Jahilnya diri ini pada masa itu…

Tetapi………

Sungguh Allah azza wajalla sang maha pembolak balik hati umatnya…

Selama semester 7-8, saya banyak merenung, introspeksi diri mengenai apa yang sudah saya lakukan selama ini, saya berpikir umur sudah kepala dua tapi kelakuan begini-begini saja, ibadah saya masih jauh dari kata sempurna, belum ada perubahan dari sisi akhlak yang baik, pengetahuan agama pun segitu-gitu saja. Duh malunya…

Saya merindukan diri saya yang dulu.

Saya dibesarkan di keluarga dan lingkungan yang agamis. Ibu saya seorang aktivis dakwah yang cukup rajin menghadiri dan memberikan ceramah di majelis ta’lim. Kedua paman saya seorang ustadz dan tokoh agama dan menjadi guru ngaji anak-anak dan pemuda termasuk saya. Alhamdulillah saya termasuk murid yang menonjol dan berprestasi di antara yang lain. Hafalan dan ngaji saya termasuk paling baik. Keseharian saya sering diisi dengan kegiatan-kegiatan agama.

Yah saya rindu diri saya yang seperti itu…

Ada pergolakan batin yang sangat kuat, hampir di setiap malam saya menangis. Ada yang hilang dari diri saya. Malu dengan diri seperti ini, Mengaku seorang muslim tapi akhlak belum mencerminkan seorang muslim sejati. “Mau sampai kapan hidup saya seperti ini, mau sampai kapan hidup saya tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad? Bagaimana kalau besok saya meninggal dunia?” Pertanyaan-pertanyaan itu yang selalu melintas di pikiran…

Dan saya sadar saya tidak boleh berdiam diri saja dengan kondisi seperti ini.

Ditambah lagi, saya mempunyai seorang sahabat yang sudah bersama saya selama 3 tahun. Kami tinggal satu kos-an selama 3 tahun itu. Sahabat yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri. Sahabat yang menjadi salah satu motivasi saya untuk berubah. Dia lebih beruntung dari saya karena dia telah terlebih dahulu mendapatkan hidayah-Nya, melakukan perubahan dan bisa menikmati indahnya Islam dan manisnya iman…

Saya iri pada sahabat saya ini (iri dalam artian positif). Dia memiliki amalan yang lebih baik dari saya. Misalnya, ketika shalat Maghrib, dia berjamaah di masjid, saya shalat di kos-an. Dia tilawah Al-Quran, saya cengengesan sambil twitteran, Dia shalat subuh ke mesjid, saya baru bangun jam 6…

Saya iri dia lebih baik dari saya. Iri karena dia lebih shalih, lebih dekat dengan Allah. Saya malu dengan diri sendiri, mau sampai kapan seperti ini. Saya berpikir, kalau dia saja bisa berubah menjadi lebih baik, kenapa saya tidak?

Saya harus mulai bertobat,

Saya harus memperbaiki diri, bertahap namun pasti…

Saya ingin berubah menjadi seorang muslim sejati,

Saya ingin akhlak saya seperti Nabi Muhammad, saya ingin lebih dekat dengan Allah.

Dan mungkin inilah yang disebut hidayah-Nya, Sebuah cahaya yang indah yang masuk ke dalam hati. . Saya merasa berada dalam sebuah anugerah yang tiada ternilai dari Dzat yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Sebuah nikmat yang luar biasa besar. Sebuah cinta yang begitu sulit untuk diungkapkan. Ada semangat yang luar biasa untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dengan-Nya. Semangat untuk mendapatkan Cinta dan Ridha-Nya.

Semangat itu dimulai dengan memperbaiki ibadah, saya memperbaiki shalat fardhu saya. Setiap shalat harus tepat waktu dan berjamaah. Kemudian saya mulai membiasakan membaca Al-Quran setiap hari, di manapun dan kapan pun.

Semangat itu makin lama semakin besar, saya tidak puas hanya dengan menjalankan shalat fardhu saja, saya ingin melakukan shalat lain. Maka saya mulai membiasakan untuk melakukan shalat-shalat sunat seperti shalat rawatib, Dhuha, hajat, taubat dan qiyamul lail seperti tahajud dan witir. Semua itu dilakukan secara bertahap dan karena selalu dilakukan setiap hari, lama-lama itu menjadi sebuah kebiasaan, Alhamdulillah…

Ada kebahagiaan yang luar biasa, ada ketenangan hati yang menjelma, ada rasa syukur yang besar ketika saya bisa menjalani perintah-Nya dan itu membuat saya merasa lebih dekat dengan-Nya.

Alhamdulillah…

Suatu ketika sahabat saya ini sadar tentang “perubahan” yang saya lakukan dan tiba-tiba memancing saya dengan sebuah pertanyaan “Fik mau cerita ga?”

Saya bergumam “Heuh tau aja ni orang kalau saya mau cerita”…

Dan akhirnya pada malam itu saya curahkah perasaan saya, saya ceritakan pengalaman spiritual yang saya alami, saya ungkapkan kemauan saya dan alhamdulillah sahabat saya ini menanggapi dengan positif dan menyambut dengan bahagia.

Dia berkata “Selama ini saya diam-diam amati Opik, liat perubahan Opik, dan saya seneng banget ngeliatnya”. Alhamdulillah Fik, Semoga bisa istiqamah. Mari kita melangkah bersama”
Rasa syukur kepada Allah karena telah memberikan sahabat yang bisa mengajak untuk lebih dekat dengan-Nya dan itu merupakan salah satu karunia besar dalam hidup saya. Alhamdulillah Terima kasih sahabatku…

Semenjak itu, persahabatan kami semakin akrab, kami saling mengingatkan ketika salah, saling mengajak kepada kebaikan. Kami sering shalat berjamaah bersama, tilawah Al-Quran bersama, dzikir bersama, mendengarkan siraman rohani bersama. Saya semakin menyayangi sahabat saya ini karena Allah…

Ah indahnya ukhuwah islamiyah itu.

Hari demi hari saya sangat menikmati dengan diri saya yang baru ini, saya merasakan kenikmatan ketika saya beribadah, rasa syukur yang teramat besar kepada Allah karena menjadi hamba-Nya yang terpilih untuk mendapatkan ridha dan cinta-Nya melalui hidayah-Nya yang sangat manis.

Tak berhenti di sana, ketika rasa haus akan pengetahuan agama semakin besar dan di saat saya membutuhkan lingkungan dan teman-teman yang sama seperti saya. Saya dipertemukan oleh sahabat saya ke seseorang yang sudah saya kenal sebelumnya tapi tidak akrab. Senior saya di kampus, seseorang yang saya ketahui merupakan ikhwan yang sangat baik, shalih serta rendah hati dan saya sangat menghormati beliau. Beliau adalah seorang murabbi.

Pada suatu rabu malam. Saya diajak oleh sahabat saya ke sebuah majelis kecil. Waktu itu yang datang hanya bertiga, saya, dia dan sang murabbi. Dalam kesempatan itu saya mencurahkan perasaan saya, menceritakan pengalaman spiritual saya, serta mengungkapkan kemauan saya kepada sang murabbi untuk bersedia membimbing saya dan ikut bergabung dalam majelis kecil ini.

Bak pucuk dicinta ulam pun tiba, sang murabbi menyambut bahagia dan mengamini niat saya. Saya luar biasa bahagia mendengarnya dan bersyukur kepada Allah atas berkah ini.

Beliau berpesan:

“Berbahagialah Fik dengan hidayah yang Allah berikan kepadamu dan jangan biarkan hidayah itu berlalu darimu. Mintalah selalu kekokohan dan keistiqamahan di atas iman kepada Dzat Yang Maha Mengabulkan doa. Teruslah mempelajari agama Allah. Bergaullah dengan orang-orang shalih dan jauhi orang-orang jahat yang dapat merancukan pemahaman agamamu serta membuatmu terpikat dengan dunia. Semua ini sepantasnya Opik lakukan dalam upaya menjaga hidayah yang Allah anugerahkan kepadamu. Jaga nikmat ini”

Ya Allah, wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu, di atas ketaatan kepada-Mu. Amin ya Rabbal ‘alamin ….

I pray to God with my heart, soul and body, every single day of my life
With every breath I solemnly promise. To try to live my life for you

Oh Allah, you did revive my soul and shone Your light into my heart

So pleasing you is now my only goal. Oh I love you so

Now I know how it’s like to have Your precious love in my life

Now I know how it feels to finally be at peace inside

I wish that everybody knew how amazingly feels to love you

I wish that everyone could see how Your love has set me free

Set me free and made me strong

Oh Allah, I’m forever grateful to You. Whatever I say could never be enough

You gave me strength to overcome my uncertainties and stand firm against all the odds

You are the One who did revive my soul. You shone Your light into my heart

So pleasing you is now my only goal. Oh I love you so
(Maher Zain – I Love You so)

Sumber: dakwatuna

25/10/12

Ismail: Islam Membuat Hatiku tak Lagi Hampa

Sejak kecil, Ismail begitu rajin beribadah. Ia sangat termotivasi untuk mendalami ajaran agamanya. "Keluargaku mungkin jarang ke geraja, tapi saya tidak pernah absen," kenang dia yang berasal dari Kanada. Begitu aktif, hingga ia tak berhenti untuk berbicara tentang agama. Setiap hari ia baca Alkitab, pergi ke gereja dan menyaksikan program televisi tentang ajaran Kristen.

Rutinitas itu ia lakukan secara berulang. Pada satu titik, ada satu hal dalam dirinya yang hilang. Ia tidak mengetahui apa yang hilang dalam dirinya. Hatinya hampa. Pikirnya, ada hal yang harus diisi. Kekosongan inilah yang selanjutnya membawa dirinya kepada Islam.

"Apa yang membuat saya menjadi Muslim adalah masalah Ketuhanan Nabi Isa AS. Sepengetahuan saya, Islam menyatakan Isa itu bukan Tuhan melainkan Nabi yang diutus kepada umatnya guna membawa risalah Tuhan," papar dia.

Bermodalkan pemahaman itu, ia selidiki ajaran Islam. Begitu mendalam ia mengeksplorasinya hingga ia mendapat satu kesimpulan bahwa Islam adalah agama yang benar. Tidak ada keraguan dalam ajarannya.

"Disinilah saya mulai berkomitmen untuk tidak pernah meninggalkan ajaran Islam. Saya akan menjadi Muslim hingga nyawa ini kembali kepada-Nya," kata dia.

Banyak contoh yang Ismail dapat terkait kebenaran Islam. Salah satunya adalah Alquran. Kitab suci ini sejalan dengan ilmu pengetahuan. Apa yang terjadi di masa lalu, telah diceritakan dalam Alquran. Contoh lain, Alquran ini diturunkan 600 setelah Alkitab. Yang menarik, kenapa kita tidak mengikuti Alquran, seperti umat Nasrani tidak mengikuti Taurat.

"Saya percaya kita mempunyai Tuhan yang sama, Allah yang kita sapa dalam bahasa Arab, Ia adalah Tuhan yang terungkap dalam Musa pada Taurat, Isa pada Alkitab dan Alquran pada Muhammad," kata dia.

Semenjak Ismail menjadi Muslim, kehidupannya mulai membaik. Ia merasa lebih bahagia. "Ada perbedaan besar ketika saya masih non-Muslim," kenang dia.

Namun, ada satu hal menarik yang berasal dari pengalaman dirinya ketika mendalami Islam di sejumlah negara-negara Timur Tengah. Menurutnya, bagi Muslim yang berada di negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam maka akan semua orang memiliki rasa hormat terhadap Islam dan Muslim.

Kondisi itu jelas berbeda ketika berada di negara Barat. Tidak semua masyarakat Barat menghormati Islam dan Muslim. Namun, itu tidak jadi masalah ketika sebagai Muslim dapat memainkan peranan untuk mempromosikan Islam.

"Cobalah tunjukan bagaimana prilaku seorang Muslim. Insya Allah, mereka akan memahami anda," kata dia. "Semoga Allah membimbing kita semua, seperti apa yang ia lakukan pada saya," kata dia.


sumber : republika.co.id

Dr Salim Dan Istri Pilih Nginap Di Rumah Warga Dalam Kunjungan Kerjanya

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memilih untuk bermalam di rumah warga di sela-sela kunjungan kerjanya di Wonosobo. Berbaur merupakan cara Salim Segaf untuk lebih dekat dengan masyarakat.

Bersama sang istri, Zainab Salim Segaf Al Jufri, ia kemudian menginap di rumah warga di kawasan Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. Itu merupakan tempat program Bedah Kampung Kementerian Sosial dicanangkan hari ini.

"Menteri itu hanya jabatan. Bagaimana mau dekat dengan rakyat kalau tidak mau berbaur dengan mereka?" ujar kepada Media Indonesia, Rabu (24/10). Bersama Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, ia melakukan pencanangan program Bedah Kampung di beberapa daerah di Jawa Tengah.[mediaindonesia]
 
Sumber: Islamedia

Sungguhkah Aku Tinggalkan Jalan Ini?

Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan ALLAH. (QS Al-Taubah [9]: 41)

Bukan sebuah keluhan saudaraku, namun ini adalah rasa ketika suatu waktu berharap ingin terlepas dari jalan ini.

Sebuah kampus ataupun sekolah yang memiliki agenda dakwah pastinya sudah paham apa itu yang dinamakan ADK (Aktivis Dakwah Kampus). Tetapi, keadaan masing-masing lembaga dakwah, tentunya tidak akan berjalan tanpa ujian.

Minimnya kader, kurangnya komitmen dan lain sebagainya. Namun, sudahkah mengoreksi diri sendiri ataupun keputusan-keputusan dalam dakwah yang sudah dibuat. Bukan malah memudahkan dan memuluskan jalan ini, tetapi malah saling menyakiti sesama saudara muslim.

Prasangka adalah penghancur ukhuwah paling utama. Prasangka adalah bujukan untuk memudahkan langkah duniawi dan pemberat langkah menuju jannah.
Ketika seorang saudari saya mengatakan dengan tegasnya,

“Ukhti, adakah ada yang salah dengan saya? Sehingga ini kesalahan pertama kali namun sudah menerima hujatan”

Seringkali menjadi seorang aktivis yang berjalan di jalanNya mengaburkan luput yang dilakukan oleh diri sendiri. Nista diri ketika hujatan dilimpahkan tidak pada diri sendiri dan mencoba menyalahkan saudara lain. Sudah tereliminasikah ukhuwah dari romansa dakwah?
Kemudian, sakit hati dan kekecewaan yang muncul menjadi bumerang terhadap orang lain ataupun diri sendiri. “Ukhti, saya ingin rehat”.

Beberapa gejolak karena ingin terlepas dari jalan ini lantaran timbul konflik internal dan eksternal dari masing-masing pribadi. Perlu diingat juga, kondisi iman yang naik turun menjadi satu hal yang mendominasi pemikiran negatif. Namun, kondisi eksternal dari pribadi, seperti keadaan organisasi yang di ambang hancur juga menuntut pemikiran seseorang, yang mana, di sisi lain ingin berhenti, tapi juga tidak mau berhenti. Ini semua menjadikan tekanan yang sontak meng”galau”kan seorang ADK.

Kondisi eksternal yang dimaksud adalah keadaan SDM yang dinilai kurang menyamankan, tidak bisa bergerak, bahkan macet ketika diajak berlari. Hal ini perlu dikritisi dari sebuah ADK itu sendiri. Apakah ada yang salah dengan sistem kepemimpinannya? Ataukah pemimpinnya yang menjadikan anggotanya kocar-kacir?

Saudaraku, sebagai sesama muslim yang hakikatnya paham kewajiban dalam Islam, tentunya perasaan lelah dan meninggalkan jalan ini, bisa muncul secara salah pada waktu yang tepat, inilah waktu syaitan yang picik menjauhkan kita dari jalanNya.

Ingatlah, bahwa ALLAH adalah penolong bagi hamba-hambaNya.

Dituturkan dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah bersabda “Sungguh, dalam surga ada seratus derajat yang disediakan Allah untuk orang-orang yang berjuang di Jalan ALLAH. Jarak antara derajat yang satu dengan derajat yang lain laksana jarak antara langit dan bumi.” (Hadits ini dituturkan oleh Al-Bukhari).

Ingatlah, bahwa ALLAH menguji hamba-hambaNya untuk meninggikan derajat, memperbaiki imannya, menguji ketsiqahan kita sebagai seorang jundi.

Sumber:dakwatuna

24/10/12

Becak Wisata Pemberian Mensos

 Semarang- Selasa (23/10), Selain bersama istri meresmikan program "Bedah Kampung" di Kelurakan Pakintelan, beliau juga memberikan bantuan sejumlah becak yang yang natinya akan dikembangkan lokasi becak wisata di bundaran Tugumuda, Lawangsewu, serta Museum Mandala Bhakti dan Kawasan Kotalama. Adapun tujuan dari pengembangan becak wisata ini adalah untuk mensukseskan penanggulangan kemiskinan di kota Semarang.


 Nampak Ibu Sebelah Kiri Melihat Pak Mensos dengan Senang Mencoba Menunggangi Becak dan Tak Segan Pak Mensos Memakai Caping/Tudung Milik Tukang Becaknya.




liputan: Widodo/Humas DPC PKS Gunungpati, Kota Semarang

23/10/12

Konser Amal WNI Meriahkan Mesir, 25 Ribu USD untuk Palestina Terkumpul

Senin petang (22/10) aula Andalus- Al Azhar Conference Centre (ACC), Kairo gemuruh. Aula berkapasitas 1200 orang itu membludak oleh pengunjung konser Amal untuk Rakyat palestina yangdiselenggarakan oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Indonesia, bekerjasama dengan LSM SINAI, Asy-Syathibi Center dan IKRAM Malaysia Cab. Mesir. “Ini adalah untk pertama kalinya kita melaksanakan konser di luar negeri”, kata Putra Erianton, ketua panitia konser dalam sambutannya.

Konser amal ini menghadirkan tim nasyid Izzatul Islam (IZIS), tim nasyid Indonesia yang dibentuk sejak 1994 silam. Juga dimeriahkan oleh Dai Nada, tim nasyid mahasiswa Indonesia di Mesir yang telah melanglang-buana di Eropa dan Afrika sebagai ikon Mesir, dan Ikram voice, tim nasyid mahasiswa Malaysia di Mesir. Dihadiri oleh sejumlah pajabat KBRI kairo, utusan kedutaan Malaysia, pengusaha, beberapa tokoh Mesir, komite Al Quds Internasional, tokoh Palestina dan utusan Eropa, Afrika, dll.

Kepanitiaan kolaborasi mahasiswa Indonesia-Malaysia ini bahu mambahu menyukseskan kegiatan.Sekitar 25 ribu USD donasi berhasil terkumpul, solidaritas mahasiswa Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei, dan beberapasumber lain. Sebuah poster WPAP Syeikh Ahmad Yassin karya Setobuje terjual seharga 3000 USD.

Sebelumnya Rafii Group sebagai EO kegiatan telah membentuk tim khusus penggalangan dana perwakilan mahasiswa Indonesia dan Malaysia dan berhasil mengumpulkan puluhan ribu poud Mesir pra-konser. Semua dana akan dibawa langsung oleh 21 orang tim kemanusiaan KNRP dan Izzatul Islam ke Gaza Rabu ini (24/10), akan disalurkan bersamaan dengan pelaksanaan kurban untuk rakyat Gaza pada Idul Adha mendatang.

Acara ini berlangsung sangat meriah dihadiri lebih dari 1200 pengunjung, mulai pada pukul 18.00 hingga pukul 23.00 WK, diliput oleh3 stasuin TV, Misr25, Al Aqsa TV (Palestina) dan AQSA (Malaysia). Gemuruh takbir membahana membelah gedung. Para pengunjung bahkan syeikh dari Palestina pun ikut berdiri mengikuti hentakan nasyid Izzatul Islam yang membakar semangat. Tampil Ust. Mukhlis Yahya Barzaq, penulis asal Gaza memberikan orasi tentang pembebesan Al-Aqsa.

Konser amal ini ditutup denga doa oleh Ust. Irsyad Syafar (KNRP Sumbar & Pimpinan Perguruan Ar Risalah Padang) dan nasyid Selamat Tinggal Sahabat dari IZIS. Para pengunjung ikut meneteskan air mata haru. (sinaimesir/knrp)

Sumber: Dakwatuna

Mensos Salim Segaf Al Jufri "Bedah Kampung" di Semarang


Semarang - Selasa (23/10), Menteri Sosial RI Dr. Salim Segaf Al Jufri barsama istri menghadiri dan meresmikan “Bedah Kampung” di desa Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang.  Menteri yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera ini selain datang bersama istri tercintanya, beliau juga didampingi oleh Plt Wali Kota Semarang.

Dengan ajakan “Mari Sukseskan Bedah Kampung Menuju Masyarakat Sejahtera”, di Kecamatan Gunungpati menargetkan bedah rumah di tiga Kelurahan, yaitu Sumurejo, Pakintelan, dan Sekaran yang mana pada masing-masing Kelurahan tersebut akan dibangun 100 unit rumah warga.

Beliau Dr. Salim Segaf Al Jufri menargetkan sampai tahun 2013 program bedah rumah 1000 titik, yang mana disetiap titik terdapat 100 rumah jadi totalnya ada 100.000 rumah.

Adapun tujuan dari bedah kampung sendiri yakni sebagai sarana memupuk semangat gotong royong, sebab bedah kampung nantinya melibatkan unsur masyarakat, pemuda, masyarakat yang beda agama, dan beda suku. Dengan dicanangkan program ini maka setiap orang akan saling berkenalan, saling mencintai satu dengan yang lain, dan saling menghormati. Dengan terjadinya bencana dan konflik sosial, yang diinginkan dari bedah kampung ini menjadi perekat sosial agar saling menyayangi satu sama lainnya.

Diakhir wawancaranya dengan pertanyaan, “Setelah di kota Semarang, hingga akhir 20013 nanti ada beberapa lagi target lokasi untuk bedah kampung ini pak?”. Beliau menuturkan, “Kita setiap bulannya bisa dua sampai tiga tempat, dari Semarang kita akan ke Wonosobo, dilanjutkan setelah lebaran Idul Adha di Tulung Agung berikutnya terus. Jadi GA ADA HARI TAMPA BEDAH KAMPUNG, mudah-mudahan tiap minggu ada selalu.”

 Pak Mensos Ikutan Masang Batako


 Salah Satu Rumah Warga Yang Ikut Dibedah dari Sembilan Titik yang Dikunjungi


Spanduk Penyambutan Dari DPC PKS Gunungpati

liputan: Widodo/Humas DPC PKS Gunungpati, Kota Semarang

18/10/12

Curhat Seorang Bujangan, Pada Catatan Hariannya

Hari-hari yang kulalui saat ini adalah hari-hari yang penuh kegersangan, begitu padat dengan kegelisahan, teramat sarat akan kegalauan. Aku merasakan betul betapa jiwa ini perlu berbagi keluh, kisah, suka, duka, berbagi, berbagi, dan berbagi. Kepada siapa aku berbagi? Jika jawabannya kepada Allah, itu mah sudah pasti atuh! Yang hendak aku soroti dalam hal ini, dalam tataran atau dalam posisiku sebagai makhluk yang sudah pasti Allah ciptakan berpasangan, aku merindukan perjumpaan dengannya.

Nah, lho, perjumpaan dengan siapa?

Aku merindukan perjumpaan dengan dia yang menjadi belahan jiwaku. Dia yang akan menyelimutiku dalam ketergigilan. Dia yang akan menjadi penenangku dalam kegelisahan. Dia yang akan memercikiku dalam kemalasan untuk berdiri di sepertiga malam. Dia yang akan mempersembahkan indahnya Ar-Rahman, melantunkan Maryam yang menawan. Dia yang akan selalu tersenyum dalam setiap kelelahanku. Dia yang akan memanjakan diri di hadapanku. Dia yang akan mengajakku bermunajat dan merayakan cinta. Dia yang semakin aku urai, semakin aku merindukannya. Dia yang sama sekali aku tak tahu berasal dari mana, namanya siapa, seperti apa orangnya. Ah, terkadang kerinduan ini begitu membuatku pilu, namun juga terkadang membuatku tersipu. Maha besar Allah yang telah mengaruniakan kerinduan ini.

Ust Salim A Fillah (Baca: Penulis Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim) menyampaikan bahwa orang suci menjaga kesuciannya dengan pernikahan, menjaga pernikahannya dengan kesucian. Aku begitu bersyukur jika aku termasuk ke dalam golongan orang yang seperti itu, yang menjaga kesuciannya dengan pernikahan dan menjaga pernikahannya dengan kesucian. Rasanya saat ini, jauh panggang dari api. Aku ini bukan orang suci. Ingin sekali rasanya, aku – dan aku percaya para pembaca pun punya keinginan yang sama denganku – untuk menjadi orang suci dan melakukan sesuatu yang dilakukan oleh mereka, orang-orang suci. Orang-orang yang menjaga kesuciannya dengan pernikahan. Menjaga pernikahannya dengan kesucian. Indahnya. Ah, betapa indahnya.

Aku merasakan betul, betapa berat hidup membujang (jadi inget lagunya bang haji ni, kalo di film-film mungkin sudah ada back sound lagu dangdut yang menemaniku menuliskan curhatan ini). Selain pada diaryku, kepada siapa aku boleh bercumbu rayu? Kepada siapa aku boleh bergombal ria? Mengapa dia belum kunjung tiba? Halah, salahnya, mengapa aku begitu suka merangkai kata? Mengapa (ups! hati-hati, pertanyaan “mengapa” bisa menjerumuskanmu pada sikap menyalahkan takdir, lho! kata Aa Gym, Rasul itu jarang sekali atau bahkan tidak pernah samasekali bertanya “mengapa” semasa hidupnya)

Setahuku (yang pengetahuannya begitu terbatas ini) Allah telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan termasuk semua manusia, termasuk aku. Jadi, pasangan adalah sesuatu yang pasti. Sesuatu yang telah dijanjikan Allah. Tidak mungkin, manusia yang terlahir ke dunia ini tidak ada pasangannnya. Sekalipun sampai matinya manusia itu dalam keadaan sendiri, Allah telah menyiapkan pasangannya di kehidupan kedua yang lebih lama. Kira-kira begitulah kata salah seorang Ust. Entah di mana aku menemukannya. Entah di buku atau di ceramah-ceramah.

Terkadang, penantian ini menjadi begitu mengasikkan. Apalagi ketika semangat menulisku muncul seperti saat ini. Dalam kondisi tertentu hal ini menjadi sebuah manfaat yang tidaklah kecil, merangsang eksplorasi keterampilan menulisku. Tetapi juga sebetulnya sekaligus men-teror-ku, tentang sebuah kesiapan untuk menjemput si dia yang telah Allah janjikan untuk menggenapkan dien-ku, mengobati kerinduanku. Mewarnai hari-hariku. Menjadi jalan bertambahnya syukur dan ketersungkuranku dalam sujud panjang dengan mata yang rinai dan mulut yang lirih berucap hamdalah: Alhamdulillah, Alhamdulillahi Robbil Alamin.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (QS. 30: 21)

Sumber:
dakwatuna

17/10/12

Deddy Mizwar: Aher, Calon Gubernur Terbaik

Aktor, sutradara sekaligus produser film, Deddy Mizwar menilai sosok Ahmad Heryawan sebagai calon terbaik dibandingkan calon lainnya yang akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013 mendatang.

“Saya bukan menjilat. Dari sejumlah calon Gubernur yang muncul, kang Aher masih yang terbaik,” ujar Deddy pada sela-sela silaturahmi dengan sejumlah organisasi masyarakat di Jabar, Selasa (16/10/2012).

Deddy yang saat itu mengenakan pangsi warna hitam mengaku, dirinya sempat melakukan dialog dengan Ahmad Heryawan. Dalam dialog tersebut Aher bercerita banyak kepadanya soal kemajuan Jabar.

“Banyak yang telah dilakukan kang Aher yang tidak dilakukan gubernur sebelumnya,” pungkasnya. (ang/inilah)

Sumber: dakwatuna

16/10/12

Jangan Katakan Tidak Jika Rakyat Meminta


"Buat saya sebuah jabatan itu adalah fatamorgana. Saya sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai peranan di masyarakat substansi hidup saya yaitu harus bermanfaat bagi sesama dengan peranya masing-masing. Kita menyepakati satu hal disini, bahwa kang Aher itu orang baik, dan saya akan merasa sangat berdosa jika tidak membantu beliau, ini adalah ungkapan tulus. 
Dari beberapa calon yang muncul menurut saya kang Aher jauh lebih baik, walaupun dari segi popularitas masih ada yg lebih populer, namun tak mengapa kalau kang Aher tak terlalu populer didunia, namun saya yakin beliau sangat populer dikalangan penghuni langit. Untuk itu saya akan membantu beliau untuk melanjutkan amanah kepemimpinanya, dari sekedar berdoa dalam hati sampai menjadi Wakil Gubernur."

(Dedi Mizwar, Bandung 16 Oktober 2012)

15/10/12

Aleg PKS Semarang Siap Batalkan Pembongkaran Mushola di Semarang

Semarang-Anggota DPRD Kota Semarang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Afif akan berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan aspirasi GP Ansor perihal pembongkaran Mushola di Kota Semarang akibat dari rencana pendirian Mall.

"Saya pribadi mendorong untuk tidak ada penggusuran. Saya berharap masalah ini bisa segera selesai". Demikian papar Muhammad Afif sebagaimana diberitakan harian lokal Suara Merdeka saat menerima perwakilan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Semarang, Senin (15/10).

GP Anshor ingin menanyakan rencana penggusuran Mushola Nurul Ikhlas di Jalan Petempen Selatan No 2, Kembangsari, Semarang Tengah, akibat adanya proyek sebuah apartemen. Secara tegas GP Ansor menolak pembongkaran dan meminta anggota DPRD untuk mendesak Pemkot Semarang mempertahankan dan bahkan merenovasi mushola.

Manfaatnya lebih besar daripada dijadikan lahan parkir sebuah apartemen di sampingnya. Kabarnya mushola itu akan direlokasi ke tempat lain yang lokasinya lebih ke dalam, sehingga sulit diakses masyarakat umum," kata Ketua Cabang GP Ansor Kota Semarang, Syaichu Amrin.

Anggota Komisi D, Muhammad Afif mengatakan, komisinya akan menindaklanjuti tuntutan pemuda Ansor. Permasalahan ini perlu diusut, termasuk tentang status tanah, pekerjaan apartemen yang sedang berlangsung, dan dukungan warga yang ada ada di sana. 
 
sumber: suaramerdeka

14/10/12

Video Klip kabeh dadi Humas resmi diluncurkan

Semarang, —Sebagai bagian dari agenda dan program ‘kabeh dadi humas’, tim humas PKS Jateng secara resmi meluncurkan video clip dan maskot kabeh dadi humas, sabtu (13/10) di gedung LPMP Jawa Tengah, bersamaan dengan diselenggarakannya Pelatihan Optimalisasi Web dan Media Sosial.

Untuk maskot yang bernama mas blangkon tersebut diidentikkan dengan pakaian Jawa yang sumringah dan tampak segar. Hal tersebut identik dengan PKS yang selalu mengedepankan kesegaran dalam setiap pengemasan piarnya. Oleh karena itu, dalam program kabeh dadi humas ini akan dimaksimalkan peran – peran kehumasan dari setiap kader.

Selain maskot, dalam kesempatan tersebut juga secara resmi diluncurkan video clip kabeh dadi humas. Video yang berdurasi 4 menit tersebut menceritakan bahwa setiap hal baik yang dilakukan oleh kader PKS berhak untuk dipublikasikan, dan sudah emnjadi tugas setiap kader untuk mempublikasikan setiap hal baik yang dilakukan oleh PKS, baik secara kepartaian maupun individual kadernya.

Silakan download disini:

Via Youtube : http://www.youtube.com/watch?v=i-QrKazQFYU&feature=youtu.be

Sumber: PKS Jateng Online

13/10/12

Forum Pegiat Revolusi Dukung Putusan Presiden Mursi Bersihkan Lembaga Peradilan

Majelis Umana’ Revolusi -kumpulan para aktivis reolusi Januari- mengumumkan akan berkumpul di depan kantor Peradilan Tinggi Mesir, yang juga kantor Jaksa Agung  guna mendukung keputusan presiden Mursi, yaitu memberhentikan Jaksa Agung.
 
Ahmad Busyihab, seorang munsyid yang juga anggota Majelis menyatakan hal tersebut saat acara dialog dengan aljazeera live Jum’at sore.

Busyihab menambahkan bahwa penolakan Jaksa Agung atas putusan presiden merupakan manuver politik dalam rangka menyulitkan sikap presiden di hadapan rakyat Mesir. Akan tetapi hendaknya rakyat Mesir mengetahui bahwa kami semua mendukung presiden Mursia sampai lemabag Peradilan Mesir dibersihkan dari musuh-musuh revolusi.

Saya tegaskan kepada para pengkritik presiden Mursi; “Hendaknya kritik itu dilakukan dalam rangkan membangun, bukan sekedar berbeda yang tidak ada manfaatnya bahkan menghancurkan. [io]

sumber: al-ikhwan.net

12/10/12

Shalat Membawaku Pada Ketenangan

Aku ingin menulis, tapi entah apa yang akan aku tulis, kertas demi kertas sudah penuh dengan coretan. Rasanya ingin aku ungkapkan semua yang ada dalam pikiran ini ke dalam kertas putih. Tapi aku bingung harus memulainya dari mana? Apa yang harus aku tulis, apa yang harus aku ceritakan.

Kebosanan yang ku alami, memang menjenuhkan otak ini, tidak dapat ke mana-mana. Cuma berkutik di dalam rumah saja. Jenuh memang, namun itulah yang aku alami saat ini.

Suara azan mulai memanggil, Ya Allah, apakah aku harus bosan melaksanakan perintah-Mu ini, untuk menyembah-Mu saja, aghh malas rasanya. Namun aku selalu ingat kata-kata tengku yang mengajari aku mengaji waktu aku masih kecil. ‘Shalat itu tidak boleh ditunda-tunda, semakin di tunda akan semakin malas kita untuk mengerjakannya” kata-kata itu selalu teringat, namun masih saja tergolek ditempat tidur…

Kamar sudah seperti kapal pecah, tidak pernah terurus sama sekali. Ah biarkan saja pikirku, entarkan akan di bereskan Ummi.

Suara handphone berbunyi. ‘Tininitniit, begitulah suara handphone yang bergetar sambil mengeluarkan bunyinya. Segera ku ambil dari saku celana, dan ku baca di layar handphone sebuah pesan masuk dari orang yang aku kenal. Nama Furqan tertera di layar handphone.

Segera ku buka dan kubaca isinya. ”Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. (QS. Quraisy: 1-3).

Azan sudah memanggilmu, apa lagi yang kau tunggu, segera basuhkan anggota badanmu untuk menghadapnya, apa lagi yang kau tunggu. Shalatlah tepat waktu, janganlah engkau menunda-nundanya. Sebab itu akan membuatmu malas dan bosan. Selamat menunaikan ibadah shalat Ashar :D

Tetap semangat dalam melaksanakan ibadah teman :D”.

Ah itu lagi, bosan juga lama-lama membacanya. Tapi bukankah dia teman yang baik, yang selalu mengingatkan temannya untuk melaksanakan shalat? Pikirku dalam hati.

Handphoneku bergetar dan berbunyi kembali. ‘‘Tininitniit. Segera ku buka isi pesan tersebut. ‘‘Shalatlah kamu di belakang imam, sebelum kamu di shalatkan di depan imam. Selamat menunaikan ibadah shalat Ashar”

Sebuah pesan dari Indah, kembali mengingatkan ku untuk menunaikan shalat.

Ah raguku masih saja malas untuk ku gerakkan. Namun batin ini seperti ada sesuatu yang hilang.

”Indra, indra” suara Ummi, memanggil-manggil namaku.

Namun aku diam saja di dalam kamar. Ketika Ummi masuk ke kamar betapa terkejutnya Ummi melihat isi kamar yang berantakan seperti kapal pecah ini.

”Astagfirullahhal’azim Indra”

‘‘Kenapa Mi” tanyaku heran.

Dengan emosi yang meluap-luap, Ummi memulai ceramahnya. Dan aku hanya bisa diam saja.
Kertas dan buku yang penuh dengan coretan beserakan di mana-mana. Baju seragam sekolah diletakkan di atas kasur.

‘Kamu ini Dra, tidak kasian apa sama umi, sehingga kamarmu ini seperti kapal pecah saja’

Tanpa sengaja Ummi melihat bungkus rokok yang terletak di samping lemari. Segera saja Ummi mengambil dan menunjukkan pada Indra.

‘Ini apa??’ tanya Ummi

Aku hanya diam saja, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Aku kembali di tampar dengan pertanyaan Ummi lagi.

‘Sejak kapan kamu mulai ngerokok??’ tangan Ummi sambil menjewer telingaku

‘Ampun Mi, indra janji gak akan ngerokok lagi’

‘Segera bereskan kamar mu, satu jam lagi harus rapi semua’

‘Baik Mi’

‘Oh ia satu lagi, udah shalat kamu??” pertanyaan Ummi seperti menamparku lagi
‘Belum Mi’

‘Hah, belum shalat, ini sudah jam 5, shalat dulu sana, baru bereskan ini’

‘Baik mi’ aku menuruti perintah Ummi.

‘Ummi, jangan bilang sama Abi ya”

Ummi hanya diam saja, sambil keluar dari kamar ku

Segera aku keluar kamar, menuju kamar mandi, untuk mengambil Wudhu, ternyata setelah berwudhu, pikiranku kembali tenang, rasa bete hilang. Setelah siap berwudhu, segera aku kembali ke kamar, segera ku bersihkan sedikit ruang kamar, tempat aku shalat Ashar. Dan ku ambilkan sajadah yang terletak di dalam lemari pakaian, dan ku lentangkan di tempat yang sudah dibersihkan.

Ku ambilkan posisi yang pas, sambil mengucapkan ”Allahu akbar”

Ternyata setelah selesaikan shalat pikiranku kembali tenang. Dan segera aku melipat kembali sajadah dan meletakkannya di tempat semula. Lalu ku melirik ke sekitar kamar ku, ternyata benar-benar berantakan. ‘Hufff’

Tanpa berfikir panjang lagi, segera ku bereskan isi kamar yang kata Ummi tadi seperti barang pecah. Ternyata capek juga membersihkan kamar yang begitu berantakan. Kasian Ummi, selalu membersihkan kamar ku seperti ini. Aku berjanji pada diriku sendiri, tidak akan membiarkan Ummi kecapean, membersihkan kamarku ini. Toh aku sudah gede, masa masih menyusahkan Ummi. Pikirku

Tapi, gimana ya?? Apakah Ummi akan mengadu sama Abi??? Semoga saja Ummi, masih sayang sama Indra, Ya Allah jangan biarkan Ummi mengadu sama Abi. Aku takut Abi marah ya Allah.

Sumber: dakwatuna

Kisah Kasih Sepanjang Galah

Jika kau patuh pada kekasihmu
Lebih patuhlah pada ibumu
- Rhoma Irama -

Pepatah mengatakan, “Kasih Anak Sepanjang Galah, Kasih Ibu Sepanjang Masa”. Kasih sayang anak kepada orang tua sepanjang galah yang bisa diukur, sedang kasih sayang orang tua tak pernah ada habisnya.

Islam memberikan tuntunan yang jelas tentang berbakti kepada orang tua, terutama ibu, ibu, ibu kemudian ayah. Untuk note kali ini, saya kutipkan beberapa hadits dan riwayat berkaitan dengan hal tersebut.

Berbakti kepada orang tua termasuk amal yang paling dicintai Allah,

Dalam hadits lain disebutkan, Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: “Amal perbuatan apakah yang paling disukai Allah?” Rasulullah SAWmenjawab: “Shalat pada waktunya”. Aku bertanya kembali “Kemudian apa lagi? :”Berbaktilah pada kedua orang tua”. Aku bertanya lagi:”Kemudian apa lagi?” Rasulullah SAWmenjawab: “Berjihadlah di jalan Allah”. (HR. Imam Bukhari)

Cara berbakti banyak ragamnya, di antaranya dengan mengasihi dan merawat mereka ketika masih hidup, mendoakan ketika telah meninggal. Bisa juga dengan menyambungkan silaturahim dengan keluarga dan sahabatnya.

Pahala berbakti tidak terputus dengan matinya kedua Orangtua. Dalam suatu hadits dikatakan, “Tatkala kami sedang duduk di hadapan Rasulullah saw. Tiba-tiba datanglah seorang lelaki dari kalangan Bani Salamah. Lelaki itu bertanya:”Wahai Rasulullah, apakah baktiku terhadap kedua orang tuaku masih tetap ada (pahalanya), jika kulakukan sesuatu sebagai baktiku terhadap mereka berdua sesudah mereka tiada?”. Rasulullah menjawab:”Ya, masih ada, yaitu mendoakan dan memohonkan ampunan untuk mereka, menunaikan pesan-pesannya, dan mengadakan silaturahim kepada orang-orang yang selalu dihubungi oleh kedua orang tuanya, serta memuliakan kawan-kawan dekat mereka. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah)

Dan kisah lainnya yang menceritakan, bahwa pada suatu hari khalifah ‘Umar RA kedatangan seorang lelaki. Lelaki itu berkata kepada sang khalifah: “Sesungguhnya aku mengurusi ibuku sebagaimana ia mengurusiku semasa aku masih kecil. Apakah dengan demikian berarti saya telah menunaikan kewajibanku terhadapnya?”. Khalifah ‘Umar RA menjawab: “Tidak”. Lelaki itu kembali bertanya: “Mengapa demikian”. Khalifah ‘Umar RA menjawab: “Sesungguhnya ibumu mengurusi dirimu dengan harapan agar engkau hidup, sedangkan engkau mengurusi dia dan engkau mengharapkan kematiannya.

Demikianlah Islam memuliakan kedudukan orangtua di hadapan anaknya. ‘Abdullah Ibnu Umar telah menceritakan suatu riwayat bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda: “Keridhaan Rabb terletak pada keridhaan kedua orangtua, dan kemurkaan Rabb terletak pada kemurkaan kedua orangtua”. (HR. Turmudzi).

Mari belajar untuk terus berbakti kepada orang tua.

Sumber: dakwatuna

11/10/12

Erdogan; Asad Ingin Pecahkan Rekor Bapaknya Bunuh 30 Ribu Rakyatnya

Perdana Menteri Turki Erdogan menyatakan bahwa mendiang presiden Suriah Hafiz Asad telah membunuh 30 ribu orang, sementara anaknya kini sedang berusaha memecahkan rekor tersebut.

Erdogan menambahkan bahwa negerinya telah siap untuk menghadapi semua kemungkinan terhadap Suriah, setelah terjadinya baku tembak antara kedua belah pihak akhir-akhir ini.

Dalam pidatonya yang disampaikan di depan parlemen Turki, Erdogan menambahkan bahwa Turki akan menggunakan semua sarana, termasuk diplomasi, untuk membela warganya dan tanah airnya hingga semua pilihan politik habis.

“Tentara rezim Suriah telah menyerang wilayah kita dengan meriam, maka kita balas setimpal serangan mereka dan kami siap menyerang jika mereka masih menyerang. Kami siap dengan berbagai kemungkinan.”

Erdogan dalam kesempatan tersebut juga menyerang Partai Rakyat Republik yang dipimpin Kamal Kaljadar Oglo yang menentang sikap parlemen atas wewenang yang diberikannya kepada pemerintah untuk melakukan intervensi militer ke luar batas negeri itu. Dia berkata, “Kalian dapat berdiri di depan AS dengan sikap merendah, sedangkan setiap hari serangan meriam sampai ke negeri kita dari negara tetangga hingga jatuh korban, sementara pemimpin oposisi di negara kita membela mereka.”

Sementara itu, sekjen NATO, Andreas Forasmosen menyatakan di Bruksel bahwa NATO yang terdiri dari 28 negara anggota telah menyiapkan strategi untuk membela Turki yang termasuk anggotanya jika kondisinya menuntut demikian dalam menghadapi tindak kekerasan di perbatasan negaranya. Namun demikian, dia masih berharap masih dapat dilakukan komunikasi agar ketegangan di perbatasan tidak semakin meningkat.(Almoslim/ak)

sumber: al-ikhwan.net

10/10/12

Khutbah Idul Adha 1433 H: Harapan Nabi Ibrahim, Harapan Kita Semua


Kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah begitu banyak memberikan kenikmatan kepada kita sehingga kita tidak mampu menghitungnya, karena itu keharusan kita adalah memanfaatkan segala kenikmatan dari Allah swt untuk mengabdi kepada-Nya sebagai manifestasi dari rasa syukur itu, salah satunya adalah ibadah berkorban pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik. Allah swt berfirman:

 إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2).

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para penerus risalahnya yang terus berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari kiamat nanti.

Takbir, tahlil dan tahmid kembali menggema di seluruh muka bumi ini sekaligus menyertai saudara-saudara kita yang datang menunaikan panggilan agung ke tanah suci guna menunaikan ibadah haji, rukun Islam yang kelima. Bersamaan dengan ibadah mereka di sana,  di sini kita pun melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah mereka, di sini kita melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah haji yaitu puasa hari Arafah, pemotongan hewan qurban setelah shalat Idul Adha ini dan menggemakan takbir, tahlil dan tahmid selama hari tasyrik. Apa yang dilakukan itu maksudnya sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ibadah haji dan Qurban tidak bisa dilepaskan dari sejarah kehidupan Nabi Ibrahim as, karenanya sebagai teladan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad saw, Nabi Ibrahim as harus kita pahami untuk selanjutnya kita teladani dalam kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Pada kesempatan khutbah yang singkat ini, kita bahas Empat Harapan Nabi Ibrahim yang termuat dalam doanya, harapannya menjadi harapan kita semua yang harus diperjuangkan. Pertama, Harapan Atas Dirinya. Nabi Ibrahim as amat berharap agar dirinya terhindar dari kemusyrikan, Menurut Sayyid Quthb dalam tafsirnya: “Doa ini menampakkan adanya kenikmatan lain dari nikmat-nikmat Allah. Yakni nikmat dikeluarkannya hati dari berbagai kegelapan dan kejahiliyahan syirik kepada cahaya beriman, bertauhid kepada Allah swt.”  Karena itu, iman atau tauhid merupakan nikmat terbesar yang Allah swt berikan kepada kita semua sehingga iman merupakan sesuatu yang amat prinsip dalam Islam, Allah swt berfirman menceritakan doa Nabi Ibrahim as:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS Ibrahim [14]:35).

Di samping itu, Nabi Ibrahim as juga ingin memperoleh ilmu dan hikmah, sesuatu yang amat penting agar kehidupan bisa dijalani dengan mudah dan bermakna. Beliau juga meminta agar termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang shalih, ini menunjukkan betapa pentingnya menjadi shalih. Selain itu meminta menjadi buah tutur kata yang baik bagi generasi kemudian sebagai bentuk penghormatan dan upaya meneladani. Puncaknya adalah meminta dimasukkan ke dalam surga hingga tidak terhina dalam kehidupan di akhirat nanti, hal ini tercermin dalam doa beliau:

رَبِّ هَبْ لى حُكْماً وَأَلْحِقْنى‏ بِالصَّالِحينَ. وَاجْعَلْ لى‏ لِسانَ صِدْقٍ فى‏ الآخِرينَ. وَاجْعَلْنى‏ مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعيمِ. وَاغْفِرْ لأَبى‏ إِنَّهُ كانَ مِنَ الضَّالّينَ * وَلا تُخْزِنى يَومَ يُبْعَثُونَ
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 83– 87).

Dari doa Nabi Ibrahim di atas, jelas sekali betapa pentingnya menjadi shalih sehingga orang sekaliber Nabi Ibrahim masih saja berdoa agar dimasukkan ke dalam kelompok orang yang shalih. Manakala keshalihan sudah dimiliki, cerita orang tentang diri kita bila kita tidak ada adalah kebaikan. Karena itu, harus kita koreksi diri kita, seandainya kita diwafatkan besok oleh Allah swt, kira-kira apa yang orang ceritakan tentang kita.

Hal penting lainnya dari harapan Nabi Ibrahim as adalah agar amal-amalnya diterima oleh Allah swt, termasuk orang yang tunduk dan taubatnya diterima oleh Allah swt, hal ini terdapat dalam doanya:

رَبَّنا تَقَبَّلْ مِنّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ. رَبَّنا وَاجْعَلْنا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنا مَناسِكَنا وَتُبْ عَلَيْنا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوّابُ الرَّحِيمُ
Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. QS. Al-Baqarah [2]: 127 – 129).

Syaikh Ali Ash Shabuni dalam Shafwatut Tafasir menjelaskan bahwa berulang-ulang Nabi Ibrahim dalam doanya menyebut rabbi (ya Tuhanku) agar dikabulkan doanya dan menampakkan kehinaan diri kepada Allah.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Id Yang Dimuliakan Allah swt.

Harapan Kedua adalah Harapan Atas Keluarga, mulai dari orang tua yang beriman dan taat kepada Allah swt, karenanya beliau pun meluruskan orang tuanya sebagaimana firman Allah swt:
وَ إِذْ قالَ إِبْراهِيمُ لِأَبِيهِ آزَرَ أَ تَتَّخِذُ أَصْناماً آلِهَةً إِنِّي أَراكَ وَ قَوْمَكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata. (QS An’am [6]:74)

Selain istrinya yang sudah shalihah, beliau juga ingin agar anak-anaknya menjadi anak shalih, taat kepada Allah swt dan orang tuanya dengan karakter akhlak yang mulia, ini merupakan sesuatu yang amat mendasar bagi setiap anak. Karenanya beliau berdoa:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ. فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلامٍ حَلِيمٍ. فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ash Shaffat [37]:100-102)

Di dalam ayat lain disebutkan bahwa dengan keshalihan diharapkan membuat sang anak selalu mendirikan shalat, hati orang pun suka kepadanya dan pandai bersyukur atas kenikmatan yang diperoleh, hal ini disebutkan dalam doa Nabi Ibrahim as:

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS Ibrahim [14]:37)

Hal yang amat penting mengapa Nabi Ibrahim as amat mendambakan memiliki anak bukan semata-mata agar punya anak, tapi bagaimana anak yang shalih itu mau dan mampu melanjutkan estafet perjuangan menegakkan agama Allah swt.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

Ketiga yang merupakan harapan Nabi Ibrahim adalah terhadap Masyarakat agar beriman dan taat kepada Allah swt, bahkan tidak hanya pada masanya, tapi juga generasi berikutnya. Dalam rangka itu, sejak muda Nabi Ibrahim telah membuka cakrawala berpikir agar tidak ada kemusyrikan dalam kehidupan masyarakat, Allah swt berfirman:
وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ. فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلَّا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ. قَالُوا مَنْ فَعَلَ هَذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ. قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang lalim”. Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”. (QS Al Anbiya [21]:57-60)

Karena itu, dalam doanya Nabi Ibrahim meminta agar Allah swt mengutus lagi Nabi yang menyampaikan dan mengajarkan ayat-ayat Allah swt, hal ini disebutkan dalam firman-Nya:
 رَبَّنا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْهُمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آياتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الكِتابَ وَالحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ العَزِيزُ الحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS Al Baqarah [2]:129)

Dalam konteks sekarang, masyarakat amat membutuhkan dakwah yang mencerahkan dan memotivasi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Kaum Muslimin Yang Dirahmati Allah.

Harapan Keempat dari Nabi Ibrahim as adalah atas Negara dan Bangsa. Beliau ingin agar negara berada dalam keadaan aman dan memperoleh rizki yang cukup dari Allah swt, bahkan Allah swt memberikan kepada semua penduduk meskipun mereka tidak beriman, beliau berdoa:

رَبِّ اجْعَلْ هذا بَلَداً ءامِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَراتِ مَنْ ءامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”.”(QS Al Baqarah [2]:126)

Sayyid Quthb dalam Fi Dzilalil Quran menyatakan: “Nikmat keamanan adalah kenikmatan yang menyentuh manusia, memiliki daya tekan yang besar dan perasaannya dan berhubungan pada semangat hidup pada dirinya.”

Apa yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim as ini bila kita ukur dalam konteks negara kita ternyata masih jauh dari harapan, hal ini karena keamanan menjadi sesuatu yang sangat mahal, sementara kesulitan mendapatkan rizki atau makan masih begitu banyak terjadi. Namun kesulitan demi kesulitan masyarakat pada suatu negara dan bangsa ternyata bukan karena Allah tidak menyediakan atau tidak memberikan rizki, tapi karena ketidakadilan dan korupsi yang merajalela. Di sinilah letak pentingnya bagi kita untuk istiqamah atau mempertahankan nilai-nilai kebenaran. Meskipun banyak orang yang korupsi, kita tetap tidak akan terlibat, karena jalur hidup kita adalah jalur yang halal.

Setiap orang bertanggung jawab untuk mewujudkan kehidupan negara dan bangsa yang baik, namun para pemimpin dan pejabat harus lebih bertanggung jawab lagi. Karena itu, kita amat menyayangkan bila banyak orang mau jadi pejabat tapi tidak mampu mempertanggungjawabkannya, jangankan di hadapan Allah swt, di hadapan masyarakat saja sudah tidak mampu, inilah pemimpin yang amat menyesali jabatan kepemimpinannya, Rasulullah saw bersabda:

عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ أَلاَ تَسْتَعْمِلْنِى؟ قَالَ: فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبِى ثُمَّ قَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ: إِنَّكَ ضَعِيْفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةٌ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ إِلاَّ مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ فِيْهَا
Abu Dzar RA berkata: Saya bertanya, Ya Rasulullah mengapa engkau tidak memberiku jabatan? Maka Rasulullah menepukkan tangannya pada pundakku, lalu beliau bersabda: Hai Abu Dzar, sungguh kamu ini lemah, sedangkan jabatan adalah amanah, dan jabatan itu akan menjadi kehinaan serta penyesalan pada hari kiamat, kecuali bagi orang yang memperolehnya dengan benar dan melaksanakan kewajibannya dalam jabatannya (HR. Muslim)

Akhirnya, memiliki harapan yang baik tidak cukup pencapaiannya hanya dengan doa, karenanya setiap kita harus berjuang bersama agar kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa berada dalam ridha Allah swt. Akhirnya marilah kita berdoa:

 اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang zhalim dan kafir.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan
.
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا 
أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.

 اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَّشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرًا
Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian

 رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

Sumber: dakwatuna

PKS Gunungpati

Berita Nasional

Tokoh

 

© Copyright PKS Gunungpati 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com | Redesign by Pratama Widodo.